Metode Pelaksanaan Konstruksi Septic Tank yang Baik
Apakah syarat konstruksi septic tank yang baik? Septic tank pada dasarnya merupakan tempat penampungan limbah yang berbentuk kubus, balok, sampai tabung. Wadah ini memiliki peranan yang amat penting untuk menguraikan limbah melalui aktivitas bakteri yang hidup di dalamnya. Ya, septic tank adalah tempat tumbuh dan berkembangnya bakteri anaerob.
Konstruksi septic tank bisa dibangun secara mandiri atau digabungkan dengan wadah pengolahan air limbah yang lain seperti biofiltrasi dan sistem aerobik. Bangunannya terdiri atas dua tangki beton yang tertutup dan diletakkan saling berdekatan satu sama lain. Kedua tangki tersebut umumnya dihubungkan menggunakan pipa paralon. Pada prakteknya, pembuatan septic tank harus dikerjakan secara tepat karena dampak yang ditimbulkannya akan sangat luas apabila terjadi kesalahan konstruksi.
Di bawah ini syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam pembangunan konstruksi septic tank yang baik :
Lokasi
Pemilihan lokasi pembuatan septic tank harus dipertimbangkan secara matang. Idealnya, jarak antara septic tank dan bangunan adalah 1 m. Sedangkan jarak minimal antara septic tank dengan sumur pompa yaitu 10 m. Berbeda jika Anda menggunakan sumur resapan air hujan, jarak minimal antara septic tank dan sumur tersebut ialah 5 m. Pembangunan septic tank sebaiknya dibuat di dekat kloset serta posisinya tegak lurus untuk meminimalisir penggunaan sambungan pipa. Kemudian dalam pembangunannya, tutup septic tank sebaiknya dibuat jangan terlalu di bawah permukaan tanah untuk mempermudah Anda dalam merawatnya.
Standar
Pembangunan semua ragam konstruksi yang baik wajib memenuhi standari yang telah ditentukan oleh Pemerintah Indonesia berupa SNI (Standar Nasional Indonesia). Hal-hal yang tercakup di dalam standar ini meliputi proses pembuatan, sistem, dan ukuran. Penyesuaian antara ukuran septic tank dan jumlah penghuni rumah mutlak dilakukan agar bisa melayani kebutuhan dengan baik. Misalnya rumah yang dihuni oleh 5 orang, maka septic tank yang ideal memiliki ukuran volume ruang basah 1.2 m3, ruang lumpur 0.45 m3, dan ruang ambang batas bebas 0.4 m3 atau setara dengan 1,6 x 0,8 x 1,6 m. Kapasitas septic tank semacam ini setidaknya mempunyai usia pakai selama 3 tahun.
Tanah
Jenis tanah yang ada di daerah Anda juga perlu diperhatikan karena berpengaruh besar terhadap desain septic tank yang tepat. Bila Anda kurang memperdulikan faktor ini, bukan tidak mungkin desain septic tank sebagus apapun tidak akan sanggup melayani pengguna dalam waktu yang lama sebab sistemnya tidak berjalan sesuai rencana. Bagi Anda yang tinggal di dataran rendah, daerah bekas rawa-rawa, atau area yang mengandung kadar air melimpah, Anda harus membangun bak penampung di antara bak utama dan bak resapan, serta dibuat menjadi satu kesatuan dan tertutup rapat. Selanjutnya buat pipa saluran yang berfungsi untuk membuang air dari dalam septic tank menuju ke filter untuk kemudian dibuang ke bak penampung air sehingga tidak meluap. Adapun kegunaan filter di sini ialah menyaring kotoran-kotoran sehingga hanya air yang dialirkan ke bak penampung air.
Kloset
Posisi kloset wajib berada lebih tinggi dibandingkan dengan permukaan air yang ada di dalam septic tank. Begitu pula dengan bak kloset juga harus di posisi yang lebih tinggi sehingga limbah akan mudah mengalir menuju ke septic tank. Ketinggian pipa saluran yang menghubungkan antara kloset dan septic tank paling tidak adalah 2 cm setiap jarak 100 cm. Semakin besar selisih ketinggian antara kloset dan septic tank akan semakin bagus sehingga aliran limbah sangat lancar dan tidak rawan buntu.
0 Response to "Metode Pelaksanaan Konstruksi Septic Tank yang Baik"
Posting Komentar